Advertisements

Jumat, 13 Januari 2012

CATATAN PAGI MEI (1)

"Pagi minggu. Detiknews.com menayangkan sebuah berita tentang president negeri ini yang akan mengunjungi para Buruh pada Hari Buruh Sedunia (May Day)"
“Seperti tahun-tahun sebelumnya saat perayaan Hari Buruh Sedunia (May Day), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selalu ke luar Jakarta untuk menyambangi para buruh. Hari Buruh tahun ini, SBY akan menyambangi parra buruh di daerah Cileungsi, dan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat” .

berita tentang presiden yang menyambangi buruh ketika hari buruh sebenarnya sangat menarik untuk dicermati oleh pihak atau kalangan manapun. Baik buruh sendiri, akademisi, mahasiswa, birokrat, masyarakat biasa atau lainnya. Menjadi pertanyaan besar bagi kita, apa presiden negeri ini pernah mengunjungi buruh pada hari-hari biasa?? apakah moment hari Buruh Sedunia saja yang dipergunakan oleh sang president untuk menyambangi dan mengunjungi buruh? Sungguh sepertinya waktu selama satu periode kepemimpinan masa sang presiden selalu menunggu hari-hari seremonial dan moment tertentu untuk menjenguk rakyatnya yang berada dikelas rendah. Kecuali jika bencana menimpa. Namun itu juga akan diawali dengan memakai lipstick terlebih dahulu.

Publik kian hari kian mengerti. Bahwa negeri ini disusun atas kebijakan yang selalu tidak berpihak pada buruh atau masyarakat kelas bawah. Public kian mengerti dan paham tentang mafia yang mencengkeram negeri bak tak bertuan ini, Padahal semua orang didalamnya ingin dipertuankan. Ketika sang pemimpin hanya ingin merubah reaksi rakyat saat hari seremonial, masyarakat juga akan melakukan hal serupa. Berubah ketika hari seremonial tiba. Seremonial bagi rakyat jelata adalah ketika rupiah ditangan dan dapur berasap kembali. Ini bukan basa-basi dan retorika angkot atau bemo yang mengempul asap, tapi kuda yang berpacu walau tidak perlu bahan bakar pemanas. Bahwa yel-yel dan kata bijak negeri “jangan tanyakan apa yang negara berikan padamu, tapi tanyakan pada dirimu, sudahkan engkau memberi pada Negara?” tidaklah cocok digunakan dinegeri ini. Karena jika kata itu kita gunakan, yang terjadi adalah busung lapar dan merenggang nyawa dimana-mana.

Kita semua tentunya berharap. Lewat aura pagi yang mengembun, semoga pemimpin kita kian sejuk pandangannya pada rakyat. Bahwa kita adalah anak mereka. Bahwa buruh adalah tanggungan Negara. Bahwa kita hampir saja kehabisan kata-kita saat meminta.




                              menyedihkan, perempuan memikul 1 goni besar bawang !! beratnya...





Kota mahasisawa, 1 mei 2011

Semoga ketika hari buruh diperingati, pemimpin kita mau membuang lipstick.


 

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Catatan Pinggir Mahasiswa Kesepian All Right Reserved
Designed by Harman Singh Hira @ Open w3. Published..Blogger Templates