Tema cinta di suatu sore
Temanku mengirimkan sesuatu lewat
pesannya yang tertulis agak kurang rapi. Intinya tentang hal yang paling
popular didunia ; cinta.
“cinta itu tergantung orang
bagaimana mendefenisi. Jadi tidak perlu bingung dengan defenisi cinta dan
perjalanannya. Ikuti saja seperti air mengalir”, bunyi pesannya (ini sudah
sedikit rapi saya tulis).
Pesan itu sebenarnya berbalas
dari pada sebuah sms pancingan yang saya kirimkan banyak kepada teman-teman
yang lain. Isi pesanya tentang betapa misterinya cinta yang sampai sekarang
masih sangat misteri. Saya pikir semua orang dibumi punya beragam cerita dan
alur cinta yang berbeda. Sampai-sampai Khalil Gibran menulis sebuah kalimat
yang cukup popular,
Dengan
mengenakan gaun kelembutan.
Tetapi
sebagian kita lari darinya dalam ketakutan,
Atau
bersembunyi dalam kegelapan.
Dan
sebagian yang lain mengikutinya,
Untuk
melakukan kejahatan atas nama cinta”
Saya punya komentar tentang bait
ini, betapa cinta “penuh Tanya”.
Teman saya tadi membatah kalau
cinta menurutnya tidaklah rumit. Tergantung kita memahami cinta. Dan menurut
saya, disitulah letak rumitnya ; dalam memahami cinta. Itu kerumitannya. Dan ketika
mengekspresikan cinta, maka kerumitan yang lain akan muncul.
cinta memang fenomena kawan !
Sebelumnya, saat chat di FB, sang
teman pernah menyarankan saya untuk tidak sering melakukan demo.
“Jangan tambah
masalah dengan demo, negeri ini terlalu banyak masalah, jadi jangan ditambah
lagi dengan demo-demo. Jadilah pemuda yang menginspirasi tanpa harus melakukan
kerusakan” tulisnya.
Teman saya ini sebenarnya pernah
punya pengalaman di pertukaran pemuda antar priponsi (BPAP) dan pemuda pelayar
nusantara (PPI). Mungkin jiwa nasionalismenya sangat tinggi. Jadi dia
mengkritik siapa saja yang menentang pemerintah. Lalu apakah yang melakukan
demo ketika reformasi adalah mereka yang tidak nasionalis, tidak cinta tanah
air? Atau seperti para aktivis yang selalu mendemo ketika pemerintah melakukan
kebijakan yang menyengsarakan rakyat lalu mereka dikatakan tidak mencintai
negeri ini?? Apa alasan mereka mendemo?? Sepertinya Mansur samin mempunyai jawaban bagus tentang hal ini.
“Mereka telah tembak teman kita
ketika mendobrak sekretariat negara
sekarang jelas bagi saudara
sampai mana kebenaran hukum di Indonesia
Ketika kesukaran tambah menjadi
para menteri sibuk ke luar negeri
tapi korupsi tetap meraja
sebab percaya keadaan berubah
rakyat diam saja
ketika mendobrak sekretariat negara
sekarang jelas bagi saudara
sampai mana kebenaran hukum di Indonesia
Ketika kesukaran tambah menjadi
para menteri sibuk ke luar negeri
tapi korupsi tetap meraja
sebab percaya keadaan berubah
rakyat diam saja
Ketika produksi negara kosong
para pemimpin asyik ngomong
tapi harga-harga terus menanjak
sebab percaya diatasi dengan mupakat
rakyat diam saja
para pemimpin asyik ngomong
tapi harga-harga terus menanjak
sebab percaya diatasi dengan mupakat
rakyat diam saja
Di masa gestok rakyat dibunuh
para menteri saling menuduh
kaum penjilat mulai beraksi
maka fitnah makin berjangkit
toh rakyat masih terus diam saja
para menteri saling menuduh
kaum penjilat mulai beraksi
maka fitnah makin berjangkit
toh rakyat masih terus diam saja
Mereka diupah oleh jerih orang tua
kita
tapi tak tahu cara terima kasih, bahkan memfitnah
Kita dituduh mendongkel wibawa kepala negara
apakah kita masih terus diam saja?
tapi tak tahu cara terima kasih, bahkan memfitnah
Kita dituduh mendongkel wibawa kepala negara
apakah kita masih terus diam saja?
Seharusnya menjadi Duta bangsa
atau duta provinsi, mengikuti pelatihan nasional, pelatihan cinta Negara, kita
semakin semangat mencintai negeri bukan dengan berdiam diri. Istana Negara
adalah istana kita. Gedung DPR dan MPR adalah gedung kita. Kita harus
melihatnya dengan cinta dan berbicara cinta pada mereka yang tertidur disenayan
dan rumah Negara. Dan Toa adalah media para mahasiswa sedangkan jalanan adalah
mimbar abadi bagi mahasiswa menghajar Tirani.
I love you freedom kata maher
zein diliriknya dengan potret revolusi sebagai selingan. Dengan music cinta
sang seniman mengusik. Lalu kenapa kemudian kita mencaci para pecinta yang satu
ini??
Akhirnya saya tau, bahwa teman
saya lebih tidak paham cinta ketimbang saya. Ketika saya menanyakan defenisi
cinta menurutnya, ia mengatakan tidak tau dan dia memang tidak mau tau.
Kota
mahasiswa, 18 November, 2011
0 komentar:
Posting Komentar